Sabtu, 31 Maret 2012

Cerita Cinta

Awalnya rasa yang timbul dalam hati dan pikiran ini adalah... biasa-biasa saja..
berlanjut dengan pemikiran yang sedikit mendalam.. tapi tidak terlalu dalam, terlintas terpikir olehku..
Dia.. biasa.. tapi... mengapa yang ku rasa agak sedikit berbeda..
lalu setelah beberapa saat.. detik demi detik.. menit ke menit.. aku sedikit tahu dan akhirnya menilai..
sedikit saja yang ku nilai.. mungkin penilaianku terlalu cepat.. saat itu Aku langsung bergumam dalam hati dan pikiran...
sungguh Aku tidak mau mengenal dia lebih dekat lagi.. kasarnya waktu itu Aku berkata Amit-amit.. jangan sampai Dia menjadi Pasangan hidupku..
beberapa bulan kemudian, Aku mulai berbisnis dengannya.. walaupun bukan bisnis yang besar, tapi tetap menghasilkan sedikit keuntungan.. walaupun hanya sedikit,, tapi tak mengapa,
kami tidak pernah bercakap-cakap,, apalagi bercanda.. berbisnis saja kami lewat pesan singkat alias SMS,
bertemu pun kami hanya mengucapkan kalimat yang tak berisi.. tak berbobot.. alias biasa-biasa saja.. dan kebanyakan biasanya Aku berkata terima kasih.. dan Dia menjawab sama-sama..
setelah beberapa bulan kami tidak berbisnis kembali..
lama kelamaan.. kami bertemu walaupun tidak secara langsung.. kami menjadi teman di jejaring sosial,, yang pada zaman itu sedang populer..
dan itu masih biasa-biasa saja awalnya..
singkat cerita.. entah mengapa Aku sedikit terbesit dalam pikiran.. dan itu Aneh.. tapi mungkin bukan hal yang aneh.. yang ku pikirkan adalah.. Jikalau Dia menjadi Pasanganku, apa Aku terima dia apa adanya..???
dan Aku mulai sibuk memikirkan hal itu.. karena pada saat itu aku sudah memilki niatan untuk menikah..
suatu ketika.. di jejaring sosial.. Kami mulai bercakap-cakap....
kami mulai bercanda walaupun hanya sedikit..
pada waktu itu kami membicarakan masalah soal Sate.. dan saat itu Aku ingin makan sate..
ku pikir Dia tidak serius membicarakanya..
tapi ternyata.. tidak ku duga sebelumnya.. Dia menawarkan sesuatu.. sebenarnya mengajakku menyantap sate..
tanpa berpikir panjang, Aku langsung menerima tawarannya.. dan itu yang membuatku merasa Aneh.. mengapa Aku mau begitu saja dengan mudah menerima ajakannya..
untuk yang pertama kalinya.. Aku pergi berdua bersama Dia..
di malam hari yang sedikit larut.. dalam perjalanan kami tidak banyak bicara..
sesampainya di tempat makan di pinggiran jalan.. kami belum beruntung.. ternyata kami kehabisan stock sate..
lalu Dia bergegas.. mungkin dalam pikirannya.. Dia tidak mau mengecewakan Aku..
akhirnya kami mencari tempat yang lain.. dan kami masih belum beruntung..
sedikit putus asa..
tapi Dai masih ingin membawaku pergi untuk mencari tempat yang lain..
dan akhirnya kami temukan tempat itu,,
kami memesan.. sedikit berbincang,, dan datannglah hidangan,, sate yang sedikit penuh perjuangan..
dari pertemuan itulah Dia mungkin.. ada rasa.. kepadaku..
dan Aku.. tidak berharap banyak.. waktu itu.. yang terpenting Dai tidak kecewa bertemu denganku..
beberapa hari kemudian.. kami saling mengirim pesan singkat.. dan Dia kembali mengajakku untuk jalan-jalan.. dalam perjalanan.. ternyata akan turun hujan.. ceritanya gerimis..
tidak terbayangkan olehku.. dalam hati Aku berdoa.. Ya Tuhan.. jikalau Dia itu Jodohku.. Aku mohon jangan Engkau turunkan Hujan.. dalam perjalanan kami
dan memang hanya gerimis yang sedikit berkurang dalam perjalanan..
setibanya di tempat tujuan.. lama kelamaan ternyata turun hujan,, dan kami terjebak di tempat itu..
suatu hari.. Aku berdoa.. di jejaring sosial.. terutama dalam hati.. singkatnya Aku meminta Agar Aku mendapat Laki-laki yang dapat membahagiakan Aku.. alias berdoa minta Jodoh..
di kemudian hari.. Dia membawaku pergi untuk makan Pempek.. dan ku pikir Dia mau menyatakan perasaannya kepadaku.. tetapi tidak... sebenarnya sedikit kecewa..
suatu hari Dia menjemputku di tempat Aku berlatih.. karena Aku seorang Atlet..
di malam itu.. Dia ungkapkan rasanya kepadaku..
dan Dia bertanya kepadaku.. Apa kamu mau menjadi pendamping hidupku?
dan Aku hanya meresponnya dengan diam.. tersipu malu.. seidkit memakan waktu yang lama...
tetapi pada ujungnya.. Aku menjawab Mau..
dan itulah CINTA..
Cinta kami butuh proses.. butuh pejuangan untuk di ketahui orang lain.. dan di setujui Orang-orang terdekatku..
sampai-sampai Dia sempat tidak berhubungan baik dengan temannya..
karena kami berhubungan seperti backstreet..
perkiraanku.. itu karena temannya mungkin pernah ada rasa yang lebih kepadaku.. dan itu memang ku rasakan .. tapi tidak ku pikirkan..
tetapi akhirnya.. singkat cerita lagi...
Kami mendapat restu dari Orang tuaku.. Orang tua kami masing-masing.. untuk Menikah..
Dan akhirnya kami Menikah..
kami hidup bahagia bersama-sama untuk Selama-lamanya... Amin.